Produktivitas Remaja
|
Bak
Briptu Norman dari SMK Kesehatan
Add caption |
Fuad
Rahmatullah, demikian nama calon dokter dari SMK
Kesehatan NW Teros yang pada malam penutupan MOS di Sekolahnya, fuad panggilan akrabnya menyanyikan raih mimpi dan
Ekspresi (Bondan
prakoso). cerdas sekali generasi ini menampilkan bakat seninya sehingga deretan tamu dan
peserta MOS malam itu (13/07) merasa terhibur. Penampilannya sungguh membawa
kesan yang berbeda dari keberadaan SMK Kesehatan yang terletak di jalan sandat
no 1 ini. Ketika dirinya disapa jurnalis Tabloid ini terkait bakat seninya
mengungkapkan rasa bangganya menimba Ilmu di SMK Kes, “sekolah saya kesehatan,
tapi saya bangga sekolah ini bisa menampung bakat seni saya” ungkapnya. Lebih
jauh di tanyakan, apa fuad
siap bak priptu norman yang menjadi
duta seni di kepolisian dan fuad di bidang kesehatan, “tergantung nasib, yang
jelas cita-cita saya menjadi dokter saja, karena dokter membuat saya lebih bisa
membantu masyarakat” jawabnya.
Seni mengambil peran yang
sangat penting dalam mempererat lekatan lem persatuan dan kesatuan di Negara
ini. Di mana ada pentas kesenian di sana sekumpulan komunitas merajut
kebersamaan. Seni tidak se-picik pemikiran bahwa seni mesti di pentaskan. Seni itu indah, seni itu
beragam, seni itu pelengkap indahnya hidup, demikian dikatakan oleh banyak
orang.
“Seni juga bisa menyembuhkan
penyakit” demikian di ungkap Multazam, di Pustu Kesik pada april silam. (asal
jangan berpikiran bahwa penyakit itu, cuman sakit fisik doank.red). Ucapan
Multazam yang berprofesi sebagai perawat dan masuk dalam Lingkar Persatuan Perawat Nasional Indonesia
cabang Lombok Timur( PPNI-Lotim) ini cukup beralasan, di Topang pula oleh keinginan masyarakat
Desa Pemongkong saat itu dalam pengajuan program pengobatan Gratis dalam
inovasi program Organisasasinya pak Multazam, PPNI.
Diceritakan Multazam jika
masyarakat yang akan di kunjunginya tidak hanya mengharapkan bantuan berdus-dus
mie dan juga obat-obatan, apalagi orasi pidato yang berjam-jam membuat semakin
lesu saja masyarakatnya “masyarakat di sini butuh hiburan, datangkan saja
sejenis cilokak”. cerita Multazam mengcopy paste ucapan Panitia Internal
Masyarakat desa Pemongkong yang akan menerima pengobatan gratis dari PPNI.
Itulah fakta, itulah keinginan masyarakat, jika kita benar-benar ingin
menelusurinya untuk sebuah inovasi dedikasi, tentunya maknanya sangat luas
bukan sebatas tulisan ini. Tampilnya Raudatuljannah sang Ketua OSIS dalam bernyanyi di malam penutupan MOS semoga
mampu melahirkan inovasi baru dalam dedikasi dunia profesi kesehatan, kelak dan
semoga kini untuk segera. Artinya tidak ada lagi generasi profesionalis
kesehatan yang begitu mahal mengeluarkan senyumnya sehingga para pasien tidak
merasa terbebani dan semakin sakit, dengan kata lain sang pasien bisa merasakan
berada di rumah sakit, puskesmas, polindes bak berada di rumahnya sendiri.
Mengaitkannya
dengan Briptu Norman di Profesi Kepolisian tentu kita semua tau jika kemampuan
tarik suara Polisi asal Gorontalo itu dikabarkan bahkan kita rasakan sendiri
bahwa polisi tidak selamanya galak, dia juga bisa menghibur dan seharusnya pada
posisi dan saat tertentu bahkan smestinya setiap saat harus dekat dengan
masyarakat. Demikian pula dengan profesi kesehatan yang cukup jelas selama ini
sangat berperan dalam membantu keselamatan jiwa sesamanya.
Motivasi yang terkandung dengan
bakat dan potensi seni yang dimiliki calon generasi penungggu Rumah Sakit yang
masih di bina di SMK Kesehatan NW Teros tidak terlepas dari dedikasi
insan-insan pendidik (guru & pengelola yayasan) yang mengabdi disana, meski
dengan banyak keterbatasan, apapun yang berkaitan dengan produktivitas siswa,
kemajaun peserta didik dan terdapat nilai pengembangan diri dalam kegiatan itu
mereka selalu memperjuangkannya, “kegiatan apapun yang bisa membangun dan
memajukan SMK ini, kita selalu perjuangkan apalagi untuk kemajuan siswa” terang aziban fikri, guru SMK Kesehatan NW Teros via telephon di sebuah kesempatan.
Pernyataan Aziban sangat
terbukti contohnya dengan tersedianya fasilitas musik. Sangat langka ada
sekolah swasta apalagi bertemakan kesehatan membina siswanya di bidang musik,
dengan adanya fasilitas musik semakin jelas jika SMK kesehatan memang SMK yang
di desain siap pakai, mandiri dan penuh dedikasi. Artinya dengan adanya fasilitas
itu, maka briptu Norman-Briptu Norman yang lain di bidang kesehatan akan
muncul, artinya dunia profesi harus memiliki inovasi serba produktif.
Raudatul Jannah sendiri sebagai
siswa no 1 di organisasi intra sekolanya, tidak menamfik jika seni dalam mendidik
dan berprofesi haruslah ada, ketika linklove menemuinya disela-sela wawancara
yang saat itu berbarengan dengan
tampilnya salah seorang temannya, sekilas dia berkata “ya ! polisi dah punya
duta seni, dokter juga bisa” cetusnya. Selamat
berkarya generasi bangsa, tingkatkan terus produktivitasmu, jauhi pergaulan
bebas, visionerlah dalam berfikir. Kami berdo’a semoga bangsa ini komitmen
memperhatiakan anda, bukan hanya memperhatikan insan-insan yang sudah terdaftar
dalam DPT saja atau yang sudah bisa ikut dalam pentas pemilu, serta bisa di
manfaatkan, kehadiran kalian semoga bukan sebatas proyek pendidikan, namun
semaksimal mungkin sebagai Rahmatalilalamin//yaz@m//
Tidak ada komentar:
Posting Komentar