BANYAK MEMBACA AKAN MEMBUAT HIDUP LEBIH INDAH - MEMBACA MENJADIKAN WAWASAN, INTELEKTUALITAS, KECERDASAN DAN KEMAMPUAN SEMAKIN TERASAH - MEMBACALAH UNTUK MASA DEPAN LEBIH CERAH

Gerakan Preventif Pergaulan Bebas Remaja untuk Generasi Indonesia Inovatif

MASA REMAJA TAK SEINDAH KELAK MEMBANGUN KELUARGA. NAMUN PASTI INDAH JIKA MASA REMAJA ANDA GUNAKAN SEBAGAI MASA PEMBANGUNAN. JADILAH PESULAP MASA DEPANMU. JAUHI FOYA - FOYA DAN PERMAIANAN YANG TAK BERGUNA. KEINDAHAN DIUSIA REMAJAMU HANYALAH SEMU. JIKA KEINDAHAN ITU TIDAK ANDA SERTAI DENGAN MEMBANGUN. MEMBANGUN DIRI, POTENSI DAN SEMUA ANUGERAH TUHAN YANG DIAMANATKAN KEPADAMU. SYUKURILAH DAN KEJAR IMPIANMU. TUHAN TIDAK BUTA DAN TULI TERHADAP TUHAN YANG BERBHAKTI KEPADA PERINTAHNYA

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM

HIDUP BUKAN SEKEDAR BERNAFAS. TAPI HIDUP ADALAH KETIKA KITA BISA MEMBERIKAN BANYAK MANPAAT TERHADAP HIDUP ORANG LAIN

Rubrik Galaksi

Produktivitas Remaja

Bak Briptu Norman dari SMK Kesehatan
Add caption
Fuad Rahmatullah, demikian nama calon dokter dari SMK Kesehatan NW Teros yang pada malam penutupan MOS di Sekolahnya, fuad panggilan akrabnya menyanyikan raih mimpi dan Ekspresi (Bondan prakoso). cerdas sekali generasi ini menampilkan bakat seninya sehingga deretan tamu dan peserta MOS malam itu (13/07) merasa terhibur. Penampilannya sungguh membawa kesan yang berbeda dari keberadaan SMK Kesehatan yang terletak di jalan sandat no 1 ini. Ketika dirinya disapa jurnalis Tabloid ini terkait bakat seninya mengungkapkan rasa bangganya menimba Ilmu di SMK Kes, “sekolah saya kesehatan, tapi saya bangga sekolah ini bisa menampung bakat seni saya” ungkapnya. Lebih jauh di tanyakan, apa fuad siap bak priptu norman yang menjadi duta seni di kepolisian dan fuad di bidang kesehatan, “tergantung nasib, yang jelas cita-cita saya menjadi dokter saja, karena dokter membuat saya lebih bisa membantu masyarakat” jawabnya.
Seni mengambil peran yang sangat penting dalam mempererat lekatan lem persatuan dan kesatuan di Negara ini. Di mana ada pentas kesenian di sana sekumpulan komunitas merajut kebersamaan. Seni tidak se-picik pemikiran bahwa seni  mesti di pentaskan. Seni itu indah, seni itu beragam, seni itu pelengkap indahnya hidup, demikian dikatakan oleh banyak orang.
“Seni juga bisa menyembuhkan penyakit” demikian di ungkap Multazam, di Pustu Kesik pada april silam. (asal jangan berpikiran bahwa penyakit itu, cuman sakit fisik doank.red). Ucapan Multazam yang berprofesi sebagai perawat dan masuk dalam Lingkar Persatuan Perawat Nasional Indonesia cabang Lombok Timur( PPNI-Lotim) ini cukup beralasan, di Topang pula oleh keinginan masyarakat Desa Pemongkong saat itu dalam pengajuan program pengobatan Gratis dalam inovasi program Organisasasinya pak Multazam, PPNI.                 
                Diceritakan Multazam jika masyarakat yang akan di kunjunginya tidak hanya mengharapkan bantuan berdus-dus mie dan juga obat-obatan, apalagi orasi pidato yang berjam-jam membuat semakin lesu saja masyarakatnya “masyarakat di sini butuh hiburan, datangkan saja sejenis cilokak”. cerita Multazam mengcopy paste ucapan Panitia Internal Masyarakat desa Pemongkong yang akan menerima pengobatan gratis dari PPNI. Itulah fakta, itulah keinginan masyarakat, jika kita benar-benar ingin menelusurinya untuk sebuah inovasi dedikasi, tentunya maknanya sangat luas bukan sebatas tulisan ini. Tampilnya Raudatuljannah sang Ketua OSIS dalam bernyanyi di malam penutupan MOS semoga mampu melahirkan inovasi baru dalam dedikasi dunia profesi kesehatan, kelak dan semoga kini untuk segera. Artinya tidak ada lagi generasi profesionalis kesehatan yang begitu mahal mengeluarkan senyumnya sehingga para pasien tidak merasa terbebani dan semakin sakit, dengan kata lain sang pasien bisa merasakan berada di rumah sakit, puskesmas, polindes bak berada di rumahnya sendiri.
Mengaitkannya dengan Briptu Norman di Profesi Kepolisian tentu kita semua tau jika kemampuan tarik suara Polisi asal Gorontalo itu dikabarkan bahkan kita rasakan sendiri bahwa polisi tidak selamanya galak, dia juga bisa menghibur dan seharusnya pada posisi dan saat tertentu bahkan smestinya setiap saat harus dekat dengan masyarakat. Demikian pula dengan profesi kesehatan yang cukup jelas selama ini sangat berperan dalam membantu keselamatan jiwa sesamanya.
Motivasi yang terkandung dengan bakat dan potensi seni yang dimiliki calon generasi penungggu Rumah Sakit yang masih di bina di SMK Kesehatan NW Teros tidak terlepas dari dedikasi insan-insan pendidik (guru & pengelola yayasan) yang mengabdi disana, meski dengan banyak keterbatasan, apapun yang berkaitan dengan produktivitas siswa, kemajaun peserta didik dan terdapat nilai pengembangan diri dalam kegiatan itu mereka selalu memperjuangkannya, “kegiatan apapun yang bisa membangun dan memajukan SMK ini, kita selalu perjuangkan apalagi untuk kemajuan siswa” terang aziban fikri, guru SMK Kesehatan NW Teros via telephon di sebuah kesempatan.
Pernyataan Aziban sangat terbukti contohnya dengan tersedianya fasilitas musik. Sangat langka ada sekolah swasta apalagi bertemakan kesehatan membina siswanya di bidang musik, dengan adanya fasilitas musik semakin jelas jika SMK kesehatan memang SMK yang di desain siap pakai, mandiri dan penuh dedikasi. Artinya dengan adanya fasilitas itu, maka briptu Norman-Briptu Norman yang lain di bidang kesehatan akan muncul, artinya dunia profesi harus memiliki inovasi serba produktif.
Raudatul Jannah sendiri sebagai siswa no 1 di organisasi intra sekolanya, tidak menamfik jika seni dalam mendidik dan berprofesi haruslah ada, ketika linklove menemuinya disela-sela wawancara yang saat itu  berbarengan dengan tampilnya salah seorang temannya, sekilas dia berkata “ya ! polisi dah punya duta seni, dokter juga bisa” cetusnya.           Selamat berkarya generasi bangsa, tingkatkan terus produktivitasmu, jauhi pergaulan bebas, visionerlah dalam berfikir. Kami berdo’a semoga bangsa ini komitmen memperhatiakan anda, bukan hanya memperhatikan insan-insan yang sudah terdaftar dalam DPT saja atau yang sudah bisa ikut dalam pentas pemilu, serta bisa di manfaatkan, kehadiran kalian semoga bukan sebatas proyek pendidikan, namun semaksimal mungkin sebagai Rahmatalilalamin//yaz@m//

Tidak ada komentar: